Wednesday 17 March 2010

CERITA MADURA VS JAWA

Alkisah hiduplah seorang perantau dari Yogjakarta di sebuah kota kecil di Jember Jawa Timur. Dia berjualan bakso keliling dan mengontrak rumah kecil di sebuah kampung di ujung gang sempit. Di kampung yang mayoritas madura ini, si Budi, sebut saja begitu mencoba untuk bergaul dan berbaur dengan warga sekitar. Karena perbedaan budaya dan latar belakang bahasa, si budi awalnya kesulitan dalam berkomunikasi dengan warga sekitar. Maklum hampir semua warga disitu menggunakan bahasa Madura sehari-hari dan jarang yang bisa berbahasa Indonesia. Namun si Budi berusaha keras belajar dan komunikasi dengan bahasa Madura..
"Ah ini kan bahasa, "pasti saya bisa bahasa Madura...Masak kalah dengan anak kecil-kecil itu. Yang belum sekolah aja sudah bisa cas cis cus dalam bahasa Madura, Eh malh kemarin anak baru lahir "ceprot" nangisnya sudah bahasa Madura!" saya kan lulusan SMU Persamaan, pasti bisa",begitu gumamnya dalam hati.
Dan benar saja dalam waktu yang tidak terlalu lama, si Budi sudah menguasai beberapa kosa kata dasar percakapan dalam bahasa Madura...
Satu hari, tetangga si Budi, sebut saja Brodin, yang asli orang Madura, namun masih bisa bahasa Indonesia, sedang menggali sumur di samping rumah, karena sumur lama entah karena apa tidak mau lagi menghasilkan air.
"Lagi gali apa Pak?", tanya si Budi
"Lagi gali sumur dik!", udah tahu kok nanya!", begitu jawabnya, membuat si Budi terkejut.
"Berapa dalamnya pak?"
"Waduh kalau itu hanya Tuhan yang tahu dik!"
"Loh, kok Tuhan Pak?" si Budi bingung
"La iya dik, kan saya gak tahu berapa meter akan keluar air. Kemarin si Kadir buat sumur, 5 meter keluar air, lalu pak haji Amir gali sumur, 10 meter baru keluar air, nah yang ini, masih tanda tanya besar dik" jawab Brodin
(Busyet nih bapak ngomongnya, Budi bergumam)..."
Brodin terus menggali, tapi lama kelamaan dia kebingungan sepertinya mencari sesuatu.
"Lagi nyari apa Pak?", tanya si Budi
"Ini dik, akik saya hilang, kan tadi di tangan, sekarang gak tahu dimana!"
"Mungkin di dalam sumur Pak!", budi menunjuk ke dasar sumur yang tadi digali.
Lalu Brodin turun ke dalam sumur..
"Enten Pak?" tanya si Budi
"Akik Dik!" jawab Brodin
"Iya, enten Pak?" tanya si Budi lagi
"Akik Dik" jawab Brodin lagi...
"Tahu, akiknya enten Pak?..
Brodin kesal lalu teriak
" Ini akik dik bukan enten, Saya Gak punya duit tuk beli enten mahal tahu.......!!!!"
"Hrrgghhh!' si Budi baru sadar kalo ada salah paham...
Oh iya pak Maaf Pak!

(note: Enten dalam bahasa Jawa=ada)
Enten dalam bahasa Madura=Intan)

sumber:pur campur